RANGKUMAN MODUL MATERI PPPK GURU MAPEL PJOK SD

 


1. PARADIGMA BARU PJOK

a. Pengertian Pendidikan Jasmani

proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional

b. Pengertian Pendidikan Olahraga

Pendidikan olahraga adalah pendidikan yang membina peserta didik agar menguasai cabang-cabang olahraga tertentu

c. Pengertian Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan adalah suatu proses yang menjembatani kesenjangan antara informasi dan tingkah laku kesehatan

Tujuan pendidikan kesehatan adalah untuk meningkatkan status kesehatan dan mencegah timbulnya penyakit, mempertahankan derajat kesehatan yang sudah ada, memaksimalkan fungsi dan peran pasien selama sakit, serta membantu pasien dan keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan

Perbedaan Pendidikan Jasmani dan Olahraga

Tujuan

Pendidikan Jasmani Program yang dikembangkan sebagai sarana untuk membentuk pertumbuhan dan perkembangan totalitas subjek olahraga Program yang dikembangkan sebagai sarana untuk mencapai prestasi optimal

Orientasi

Penjas Aktivitas jasmaniberorientasi pada kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan subjek.

OR Aktivitas jasmani berorientasi pada suatu program latihan untuk mencapai prestasi optimal

Lamanya perlakuan

Penjas pertemuan dibatasi oleh alokasi waktu kurikulum.

OR  latihan olahraga cenderung tidak dibatasi.

Frekuensi perlakuan

Penjas dibatasi oleh alokasi waktu.

OR frekuensi yang tinggi.

Intensitas

Penjas kemampuan organ-organ tubuh.

OR melebihi kemampuan optimal.

Peraturan

Penjas Tidak memiliki peraturan yang baku.

OR Memiliki peraturan permainan yang baku.

 

2. ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN KURIKULUM PROTOTYPE

Jenis dan bentuk pola gerak dasar terdiri dari

1) Keterampilan Lokomotor(Locomotor Skills). Keterampilan lokomotor didefinisikan sebagai keterampilan berpindahnya individu dari satu empat ke tempat yang lain

2. Keterampilan Non lokomotor (Non Locomotor Skills)

Gerakan-gerakan yang dilakukan dengan gerakan yang memerlukan  dasar-dasar penyangga yang minimal atau tidak memerlukan penyangga sama sekali atau gerak tidak berpindah tempat, misalnya gerakan berbelok-belok, menekuk, mengayun, bergoyang.

3) Keterampilan Manipulaif (Manipulative Skills). Keterampilan manipulatif  didefinisikan sebagai keterampilan yang melibatkan pengendalian atau kontrol terhadap objek tertentu, terutama dengan menggunakan tangan atau kaki. misalnya melempar, memukul, menendang.

Menurut Yudha M Saputra (2001), perkembangan gerak dasar anak SD, dibagi

menjadi tiga periode, yaitu:

1) Fase perkembangan gerak dasar, usia 2 - 7 tahun;

2) Fase transisi, usia 7-10 tahun; dan

3) Fase spesifikasi usia 10-13 tahun.

*Berikut pola gerak dasar yang dapat digunakan

sebagai dasar anak belajar renang*:

1. Mengapug

2. menyelam

3. meluncur

4. keselamtan diri di air

 

*Pola gerakan Renang gaya bebas yang benar dari gerakan

mengayun kaki, mengayuh, koordinasi tangan-kaki, dan pernapasan.*

 

Pengelompokan komponen kebugaran jasmani seperti yang tersebut dalam

Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Jasmani yang disusun oleh Wahjoedi (1994),adalah:

(1) Kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan (physical fitness related health)

(2) Kebugaran yang berhubungan dengan keterampilan (physical fitness related skill)

 

Pada pembagian kesehatan (physical fitness related health)

- daya tahan jantung dan paru-paru (cardiorespiratory),

- kekuatan (strength),

- daya tahan otot (muscle endurance),

- kelentukan (flexibility)

- komposisi tubuh (body composition)

 

Pada bagian keterampilan (physical fitness related skill)

- kecepatan (speed),

- kelincahan (agility),

- daya ledak (explosive power),

- keseimbangan (balance), dan

- koordinasi (coordination).

 

3. LINGKUP DAN URUTAN MATERI PEMBELAJARAN PJOK

 

Lingkup Materi Kebugaran Jasmani

Kelas 2

Memahami dan mempratikan  bergerak secara seimbang, lentur, dan kuat dalam rangka pengembangan kebugaran jasmani melalui permainan sederhana dan atau tradisional

Kelas 3

Memahami dan mempratikan bergerak secara seimbang, lentur, lincah, dan berdaya tahan dalam rangka pengembangan kebugaran jasmani melalui permainan sederhana dan atau tradisiona

Kelas 4

Memahami dan mempratikan berbagai bentuk aktivitas kebugaran jasmani melalui berbagai latihan; daya tahan, kekuatan, kecepatan, dan kelincahan untuk mencapai berat badan ideal

Kelas 5

Memahami dan mempratikan aktivitas latihan daya tahan jantung (cardio respiratory) untuk

pengembangan kebugaran jasmani.

Kelas 6

Memahami dan mempratikan latihan kebugaran jasmani dan pengukuran

tingkat kebugaran jasmani pribadi secara sederhana (contoh: menghitung denyut

nadi, menghitung kemampuan melakukan push up, menghitung kelenturan tungkai

 

Lingkup Materi Kesehatan

Kelas 1

Memahami bagian-bagian tubuh, bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh orang lain, cara menjaga kebersihannya, dan kebersihan pakaian

Kelas 2

Memahami cara menjaga kebersihan lingkungan (tempat tidur, rumah, kelas, lingkungan sekolah, dan lain-lain

Kelas 3

Memahami perlunya memilih makanan bergizi dan jajanan sehat untuk menjaga kesehatan tubuh

Kelas 4

Memahami jenis cidera dancara penanggulangannya secara sederhana saat melakukan aktivitas fisik dan dalam kehidupan sehari-hari

Kelas 5

- Memahami konsep pemeliharaan diri dan orang lain dari penyakit menular dan tidak menular

- Memahami bahaya merokok, minuman keras, dan narkotika, zat-zat aditif (NAPZA) dan obat berbahaya lainnya terhadap kesehatan tubuh

Kelas 6

Memahami perlunya pemeliharaan kebersihan alat reproduksI

 

4. ILMU DASAR KEPENJASAN

 

1. Penerapan Fisiologi dalam Pembelajaran PJOK

Fisiologi olahraga sangat berperan dalam proses pembelajaran pendidikan

jasmani. Anatomi merupakan ilmu yang mempelajari tentang struktur yang

menyusun tubuh manusia, mulai dari struktur yang terkecil sampai yang terbesar.

2. Penerapan Biomekanika dalam Pembelajaran PJOK

Biomekanika merupakan salah satu disiplin ilmu yang mempelajari bentuk dan

macam-macam gerakan atas dasar prinsip-prinsip mekanika dan menganalisis

suatu gerakan.

 

Perkembangan Gerak

- pertumbuhan (growth),

- perkembangan (development),

- kematangan (maturation),

- penuaan (aging)

 

* Tahap Perkembangan Motorik *

 

1. Fase Gerakan Refleksif

   Tahap mengurai Informasi : Masih Janim - 4 bulan

   Tahap penerima informasi : 4 bulan - 1 tahun

2. Fase Gerakan Kasar

   Tahap Hambatan Reflek : Lahir - 1 Tahun

   Tahap Pra Awas : 1-2 Tahun

3. Fase Gerakan Dasar

   Tahap Awal : 2-3 Tahun

   Tahap Dasar : 4-5 Tahun

   Tahap Dewasa / Matang : 6-7 Tahun

4. Fase Gerakan Khusus

   Tahap Peralihan : 7-10 Tahun

   Tahap Penerapan : 11-13 Tahun

   Tahap Pemanfaatan Kehidupan : 14 tahun Keatas

 

Hubungan Antara Tahap Perkembangan Gerak dengan Tingkat Pendidikan

Gerakan Dasar

2-3 tahun tahap pengenalan ( Taman Bermain )

3-5 tahun Tahap dasar ( TK )

6-7 Tahun Tahap Matang ( Kelas 1 dan 2 SD )

Gerakan Spesialisai

7-10 Tahun Tahap Transisi ( Kelas 3 dan 4 SD)

11-13 Tahun Tahap Aplikasi ( Kelas 6 s/d 2 SMP )

14 Tahun Lebih Tahap Pennfaatan ( Kelas 1 SMA )

 

5. KONSEP-KONSEP PENTING PJOK DAN KETERKAITANNYA

 

 1. Hubungan antara Pendidikan Jasmani dan Pendidikan Olahraga

Tujuan utama PJOK adalah meningkatkan life-long physical activity dan

mendorong perkembangan fisik, psikologis dan sosial peserta didik

 

2. Hubungan antara Pendidikan Olahraga dan Pendidikan Kesehatan

Rekreasi adalah aktivitas untuk mengisi waktu senggang

 

3. Hubungan antara Pendidikan Jasmani dan Pendidikan Kesehatan

Secara umum rumusan fungsi dan tujuan pendidikan nasional tertulis dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Bab 2 Pasal 3. Fungsi: pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa

6. ANALISIS KI-KD BERDASARKAN KONSEP INTERDISIPLIN DAN MULTIDISIPLIN

 

analisis tulang dan sendi (anatomi)

sistem otot saraf (fisiologi)

asas-asas hukum mekanika yang dihubungkan dengan gerakan manusia (mekanika)

 

a. Fleksi, Ekstensi.

Fleksi adalah memperkecil sudut yang dibentuk oleh sendi pada sumbu transversal atau bidang sagital. Extensi adalah memperbesar sudut yang dibentuk

(lawan dari gerakan Flexi).

b. Abduksi, Adduksi.

Abduksi gerakan segmen tubuh dalam bidang lateral yang menjauhi garis tengah tubuh. Adduksi adalah gerakan segmen tubuh ke arah garis tengah tubuh.

 

c. Rotasi, Elevasi, Depresi.

Rotasi adalah gerakan segmen tubuh yang yang melingkari sumbu longitudinalnya sendiri. Elevasi adalah apabila bahu terangkat ke atas. Depresi adalah apabila bahu terdesak ke bawah.

d. Pronasi, Supinasi.

Pronasi dan Supinasi adalah gerakan pada sendi radius-ulna dimana pronasi adalah gerakan dengan akhir telapak tangan menghadap ke bawah. Sedangkan supinasi adalah gerakan dengan akhir telapak tangan menghadap ke atas.

e. Eversi, Inversi.

Eversi adalah mengangkat batas luar/ lateral kaki. Inversi adalah mengangkat kaki ke sebelah medial.

f. Circumduksi.

Circumduksi adalah kombinasi dari flexi, abduksi, adduksi, dan rotasi

 

*Faktor yang mempengaruhi motivasi peserta didik dalam proses pembelajaran

Pendidikan Jasmani*:

a. Kesehatan fisik-psikis

b. Lingkungan yang sehat dan menyenangkan

c. Fasilitas lapangan dan alat yang baik untuk latihan

d. Aktivitas fisik yang sesuai dengan bakat dan naluri.

e. Program Pendidikan Jasmani yang menuntut aktivitas.

f. Menggunakan audio-visual.

 

Biomekanika merupakan salah satu disiplin ilmu yang mempelajari bentuk dan macam-macam gerakan atas dasar prinsip-prinsip mekanika dan menganalisis suatu gerakan. Ruang lingkup Biomekanika meliputi: developmental biomechanics, biomechanics of exercise, rehabilitation mechanics, equipment design dan sport biomechanics (biomekanika olahraga).

(1). Developmental biomechanics,

yaitu biomekanika yang secara khusus mempelajari perubahan pola-pola gerak selama hidup dan orang-orang cacat.

Misalnya: analisis yang dilakukan terhadap orang-orang yang menderita celebral palsy;

(2). Biomechanics of exercise,

yaitu biomekanika yang mempelajari usaha[1]usaha untuk meningkatkan keuntungan yang diperoleh dari latihan dan mengurangi kemungkinan terjadinya cedera;

(3). Rehabilitation mechanics,

yaitu biomekanika yang mempelajari pola gerak orang-orang yang mengalami cedera;

(4). Equipment design,

 yaitu biomekanika yang mempelajari desain peralatan yang digunakan dalam olahraga. Misalnya: desain raket tenis, bulutangkis, sepatu atletik, bola, pakaian, sepeda balap, peralatan golf, dan lain-lain;

(5). Sports Biomechanics (Biomekanika Olahraga),

yaitu ilmu biomekanika yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi gerak atlet ketika menampilkan cabang olahraga.

Misalnya dengan cara, Analisis Teknik, Identifikasi Cidera Olahraga, dan Evaluasi Program Latihan.

 

7. ILMU PENUNJANG KEPENJASAN

 

*sosiologi dan antropologi diantaranya berperan atau berfungsi

sebagai* :

(1) mekanisme peradilan,

(2) wahana inisiasi dan ritus pubertas,

(3) wahana untuk memilih jodoh,

(4) wahana untuk mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan

(5) wahana ritual kepercayaan,

(6) cara menunjukan prestise,

(7)wahana pendidikan, dan sebaginya hingga terus berkembang dalam bentuk yang

bervariasi hingga kin

 

Indikator-indikator prosedur mengajar terdiri dari:

a) metode, media, dan latihan yang sesuai dengan tujuan pengajaran,

b) komunikasi dengan peserta didik,

c) mendemonstrasikan metode mengajar,

d) mendorong dan menggalakan keterlibatan peserta didik dalam pengajaran,

e) mendemonstrasikan penguasaan mata pelajaran dan relevansinya,

f) pengorganisasian ruang, waktu, bahan, dan perlengkapan pengajaran, serta mengadakan evaluasi belajar mengajar

 

8. TEORI BELAJAR GAGNE

 

Sembilan tahap pembelajarannya Gagne yaitu:

 

a. Memberikan perhatian (Gain Attention)

b. Memberitahu peserta didik tentang tujuan pembelajaran (Inform Learners of

Objectives

c. Dibangun atas pengetahuan yang telah lalu (Recall of Prior Learning)

d. Menyajikan pembelajaran sebagai rangsangan (Present Material)

e. Memberi panduan belajar (Provide Guided Learning)

f. Menampilkan kinerja (Elicit Performance/Practice)

g. Memberikan umpan balik (Provide Feedback

h. Menilai kinerja (Assess Performance)

i. Meningkatkan retensi/ingatan dan transfer pengetahuan (Enhance Retention

and Transfer)

 

Level Pengetahuan dari Taxonomy Bloom

 

Knowledge

• Mengamati dan mengingat kembali informasi

• Menjelaskan fakta dan terminologi

• Menyebut tanggal, tempat, dan kejadian

• Menyebut peraturan dan kategori

Kata kunci: menulis secara berturutan, menjelaskan,

mengidentifikasi, menunjukkan, memberi label, menamai

 

Comprehension

 • Memahami informasi

• Mendapatkan makna dari sebuah informasi

• Menginterpretasikan fakta

• Membandingkan dan menunjukkan perbedaan makna suatu informasi

• Menerjemahkan informasi dengan caranya sendiri

• Memprediksikan hasil dan/atau konskuensi dari suatu sebab

Kata kunci: menyimpulkan, menginterpretasikan, membandingkan,memprediksikan,mengestimasi, mendiskusikan, menunjukkan perbedaan

 

Application

• Menggunakan informasi untuk berbagai situasi yang berbeda

• Menerapkan metode, konsep, dan prinsip pada situasi yang baru

• Menyelesaikan permasalahan dengan informasi yang telah dipelajari

Kata kunci: menerapkan, mendemonstrasikan, melengkapi, memberi ilustrasi, melakukan penyesuaian, menguji, memecahkan

Analysis

• Mengeruai dari keseluruhan ke bagian bagian

• Mencermati pola

• Mencermati pembentukan bagian bagian menjadi keseluruhan

• Menemukan makna dan hubungannya

Kata kunci: menganalisis, menjelaskan secara rinci,

membandingkan, menaksir nilai, menghubungkan gagasan

 

Syntesis

• Membentuk gagasan baru berdasarkan informasi yang

telah dipelajari

• Mengeneralisir dari berbagai fakta yang disajikan

• Menghubungkan informasi dengan cara yang berbed

Kata kunci: mengintegrasikan, merencanakan, membuat,

merancang, memformulasikan, menginventarisir, memikirkan

hal baru

 

Evaluation

• Membandingkan dan menemukan perbedaan antara

gagasan dan informasi

• Mengukur sebuah nilai

• Mengenali bahan pembicaraan

Kata kunci: mengukur, mengevaluasi, menguji, memutuskan,

memeringkat, menjelaskan perbedaan, membuat kesimpulan

akhir

 

 

 

9. TUJUAN PEMBELAJARAN

 

tujuan pembelajaran adalah arah atau sasaran yang hendak dituju oleh proses pembelajaran

 

Tujuan utama berkaitan dengan aspek psikomotor atau fisik, yaitu keterampilan gerak dan unsur-unsur fisik (kecepatan, kekuatan, daya tahan, kelincahan dan unsur fisik lainya

Dua tujuan pembelajaran yang dapat dirumuskan, yaitu :

(1) tujuan utama (main effect); dan

(2) tujuan penyerta (nurturant effect).

 

tujuan pembelajaran

harus mengandung unsur-unsur yang disebut sebagai ABCD.

A: Audience artinya SIAPA yang menjadi sasaran dari pembelajaran kita.

Audience bisa siapa saja peserta pembelajaran, misalnya: peserta pelatihan, santri, mahapeserta didik. Dalam hal ini, audience kita adalah peserta didik.

B: Behaviour adalah PERILAKU apa yang kita harapkan dapat ditunjukkan oleh peserta didik setelah mengikuti pembelajaran. Perilaku ini dirumuskan dengan kata kerja yang kita tuliskan setelah frase pendahuluan (peserta didik dapat…). Perilaku menggambarkan ranah dari pembelajaran. Oleh sebab itu posisinya penting dalam merumuskan tujuan pembelajaran Contoh perilaku ini adalah: menendang bola (psikomotor), memahami peraturan pertandingan basket (kognitif), menunjukkan dukungan (afektif).

C: Condition merupakan KONDISI dimana perilaku (behavior) tersebut ditunjukkan oleh peserta didik. Misalnya, secara berpasangan dengan temannya, dalam permainan 3 on 3, menghindari rintangan kayu.

D: Degree adalah KRITERIA atau tingkat penampilan seperti apa yang kita harapkan dari peserta didik. Contohnya: 90% akurat, sebanyak 3 kali, 8 kali berhasil dari 10 kesempatan melakukan

 

1. Psikomotor.

   Peserta didik dapat menggiring bola basket dengan cara zigzag

2. Kognitif.

   Peserta didik dapat menganalisis setidaknya 3 tanda-tanda (cues) yang benar

   dalam servis bulutangkis.

3. Afektif.

   Ketika berpasangan dengan peserta didik yang keterampilannya lebih rendah, peserta didik dapat menunjukkan empati ketika mengumpan dengan arah dan kecepatan yang sesuai untuk bisa diterima pasangannya tanpa mengalami kesulitan

 

10. MODEL PEMBELAJARAN AKTIF

 

guru dan peserta didik dapat saling tawar menawar dalam memperoleh kesempatan dalam perihal perencanaan, pelaksanaan, dan dalam penilaian pelaksanaannya. Atau dalam istilah yang di pakainya, Mosston menyebutnya setting pre-impact, impact, dan post-impact.

Berikut gaya mengajar Muska Mosston:

a. Gaya A Komando (Command Style)

Semua keputusan dikontrol guru peserta didik hanya melakukan apa yang diperintahkan guru. Satu aba-aba, satu respons peserta didik.

b. Gaya B Latihan (Practice Style)

Guru memberikan beberapa tugas, peserta didik menentukan di mana, kapan, bagaimana, dan tugas mana yang akan dilakukan pertama kali. Guru memberi umpan balik

c. Gaya C Berbalasan (Reciprocal Style)

Satu peserta didik menjadi pelaku, satu peserta didik lain menjadi pengamat dan memberikan umpan balik. Setelah itu, bergantian.

d. Gaya D Menilai diri sendiri (Self Check Style)

peserta didik diberi petunjuk untuk bisa menilai penampilan dirinya sendiri.

Pada saat latihan, peserta didik berusaha menentukan kekurangan dirinya dan mencoba memperbaikinya.

e. Gaya E Partisipatif atau Inklusif (Inclusion Style)

Guru menentukan tugas pembelajaran yang memiliki target atau kriteria yang berbeda tingkat kesulitannya, dan peserta didik diberi keleluasaan untuk menentukan tingkat tugas mana yang sesuai dengan kemampuannya.

Dengan begitu, setiap peserta didik akan merasa berhasil, dan tidak ada yang merasa tidak mampu.

f. Gaya F Penemuan Terbimbing (Guided Discovery)

Guru membimbing peserta didik ke arah jawaban yang benar melalui serangkaian tugas atau permasalahan yang dirancang guru. Guru setiap kali meluruskan atau memberikan petunjuk untuk mengarahkan peserta didikpada penemuan itu.

g. Gaya G Pemecahan Masalah (Problem Solving)

Guru menyediakan satu tugas atau permasalahan yang akan mengarahkan peserta didik pada jawaban yang bisa diterima untuk memecahkan masalah itu. Oleh karena itu, jawaban atau pemecahan yang diajukan peserta didikbisa bersifat jamak.

h. Gaya H, I, J Program yang dirancang peserta didik /inisiatif peserta didik/pengajarandiri sendiri (Learner designed program/learner initiated/self[1]teaching).

Peserta didik mulai mengambil tanggung jawab untuk apa pun yang akan dipelajari serta bagaimana hal itu akan dipelajari

 

11. KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

Elemen dasar tahapan keterampilan berpikir kritis, FRISCO

 

F Focus Mengidentifikasi masalah dengan baik

 

R Reason

Alasan-alasan yang diberikan bersifat logis atau tidak untuk disimpulkan seperti yang telah ditentukan dalam permasalahan

 

I Inference

Jika alasan yang dikembangkan adalah tepat, maka alasan tersebut harus cukup sampai pada kesimpulan yang sebenarnya

 

S Situation Membandingkan dengan situasi yang sebenarnya

 

C Clarity

Harus ada kejelasan istilah maupun penjelasan yang digunakan pada argument sehingga tidak terjadi kesalahan dalam mengambil kesimpulan

 

O Overview Pengecekan terhadap sesuatu yang telah ditemukan, diputuskan, diperhatikan, dipelajari, dan disimpulkan

 

Problem Solving = proses pembelajaran siswa untuk pemecahan masalah

 

12. MATERI KONSEP DAN PRINSIP ASSESSMENT, TEKNIK PENILAIAN BERBASIS KELAS, DAN UMPAN BALIK

 

KKM dirumuskan dengan memperhatikan tiga aspek:

(1) karakteristik peserta didik (intake),

(2) karakteristik mata pelajaran (kompleksitas materi/kompetensi), dan

(3) kondisi satuan pendidikan (daya dukung) pada proses pencapaian kompetensi.

 

Penilaian seharusnya dilaksanakan melalui tiga pendekatan, yaitu:

 

assessment of learning (penilaian akhir pembelajaran),

assessment for learning (penilaian untuk pembelajaran), dan

assessment as learning (penilaian sebagai pembelajaran )

 

Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik

 

Assessment of learning merupakan penilaian yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai.misalnya Ujian Nasional, ujian sekolah/madrasah, dan berbagai bentuk penilaian sumatif

 

Assessment for learning dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan biasanya digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses belajar mengajar. misalnya tugas, presentasi, proyek, termasuk kuis

 

Assessment as learning memiliki fungsi yang mirip dengan assessment for learning, yaitu berfungsi sebagai formatif dan dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Perbedaannya, assessment as learning melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan penilaian tersebut.

Peserta didik diberi pengalaman untuk belajar menjadi penilai bagi dirinya sendiri.

Penilaian diri (self assessment) dan penilaian antar teman merupakan contoh assessment as learning.

Penelitian tindakan (action research) dikembangkan dengan tujuan untuk mencari penyelesaian terhadap problema sosial (termasuk pendidikan)

0 Komentar

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama