1. PARADIGMA BARU PJOK
a. Pengertian
Pendidikan Jasmani
proses pendidikan yang
memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas
individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional
b. Pengertian
Pendidikan Olahraga
Pendidikan olahraga
adalah pendidikan yang membina peserta didik agar menguasai cabang-cabang
olahraga tertentu
c. Pengertian
Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan
adalah suatu proses yang menjembatani kesenjangan antara informasi dan tingkah
laku kesehatan
Tujuan pendidikan
kesehatan adalah untuk meningkatkan status kesehatan dan mencegah timbulnya
penyakit, mempertahankan derajat kesehatan yang sudah ada, memaksimalkan fungsi
dan peran pasien selama sakit, serta membantu pasien dan keluarga untuk
mengatasi masalah kesehatan
Perbedaan Pendidikan
Jasmani dan Olahraga
Tujuan
Pendidikan Jasmani
Program yang dikembangkan sebagai sarana untuk membentuk pertumbuhan dan
perkembangan totalitas subjek olahraga Program yang dikembangkan sebagai sarana
untuk mencapai prestasi optimal
Orientasi
Penjas Aktivitas
jasmaniberorientasi pada kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan subjek.
OR Aktivitas jasmani
berorientasi pada suatu program latihan untuk mencapai prestasi optimal
Lamanya perlakuan
Penjas pertemuan dibatasi
oleh alokasi waktu kurikulum.
OR latihan olahraga cenderung tidak dibatasi.
Frekuensi perlakuan
Penjas dibatasi oleh
alokasi waktu.
OR frekuensi yang tinggi.
Intensitas
Penjas kemampuan
organ-organ tubuh.
OR melebihi kemampuan
optimal.
Peraturan
Penjas Tidak memiliki
peraturan yang baku.
OR Memiliki peraturan
permainan yang baku.
2. ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM PROTOTYPE
Jenis dan bentuk pola
gerak dasar terdiri dari
1) Keterampilan
Lokomotor(Locomotor Skills). Keterampilan lokomotor didefinisikan sebagai
keterampilan berpindahnya individu dari satu empat ke tempat yang lain
2. Keterampilan Non
lokomotor (Non Locomotor Skills)
Gerakan-gerakan yang
dilakukan dengan gerakan yang memerlukan
dasar-dasar penyangga yang minimal atau tidak memerlukan penyangga sama sekali
atau gerak tidak berpindah tempat, misalnya gerakan berbelok-belok, menekuk,
mengayun, bergoyang.
3) Keterampilan
Manipulaif (Manipulative Skills). Keterampilan manipulatif didefinisikan sebagai keterampilan yang
melibatkan pengendalian atau kontrol terhadap objek tertentu, terutama dengan
menggunakan tangan atau kaki. misalnya melempar, memukul, menendang.
Menurut Yudha M Saputra
(2001), perkembangan gerak dasar anak SD, dibagi
menjadi tiga periode,
yaitu:
1) Fase perkembangan
gerak dasar, usia 2 - 7 tahun;
2) Fase transisi, usia
7-10 tahun; dan
3) Fase spesifikasi
usia 10-13 tahun.
*Berikut pola gerak
dasar yang dapat digunakan
sebagai dasar anak
belajar renang*:
1. Mengapug
2. menyelam
3. meluncur
4. keselamtan diri di
air
*Pola gerakan Renang
gaya bebas yang benar dari gerakan
mengayun kaki,
mengayuh, koordinasi tangan-kaki, dan pernapasan.*
Pengelompokan komponen
kebugaran jasmani seperti yang tersebut dalam
Dasar-dasar Evaluasi
Pendidikan Jasmani yang disusun oleh Wahjoedi (1994),adalah:
(1) Kebugaran yang
berhubungan dengan kesehatan (physical fitness related health)
(2) Kebugaran yang
berhubungan dengan keterampilan (physical fitness related skill)
Pada pembagian
kesehatan (physical fitness related health)
- daya tahan jantung
dan paru-paru (cardiorespiratory),
- kekuatan (strength),
- daya tahan otot
(muscle endurance),
- kelentukan
(flexibility)
- komposisi tubuh (body
composition)
Pada bagian
keterampilan (physical fitness related skill)
- kecepatan (speed),
- kelincahan (agility),
- daya ledak (explosive
power),
- keseimbangan
(balance), dan
- koordinasi (coordination).
3. LINGKUP DAN URUTAN
MATERI PEMBELAJARAN PJOK
Lingkup Materi
Kebugaran Jasmani
Kelas 2
Memahami dan
mempratikan bergerak secara seimbang,
lentur, dan kuat dalam rangka pengembangan kebugaran jasmani melalui permainan
sederhana dan atau tradisional
Kelas 3
Memahami dan
mempratikan bergerak secara seimbang, lentur, lincah, dan berdaya tahan dalam
rangka pengembangan kebugaran jasmani melalui permainan sederhana dan atau
tradisiona
Kelas 4
Memahami dan
mempratikan berbagai bentuk aktivitas kebugaran jasmani melalui berbagai
latihan; daya tahan, kekuatan, kecepatan, dan kelincahan untuk mencapai berat
badan ideal
Kelas 5
Memahami dan
mempratikan aktivitas latihan daya tahan jantung (cardio respiratory) untuk
pengembangan kebugaran
jasmani.
Kelas 6
Memahami dan
mempratikan latihan kebugaran jasmani dan pengukuran
tingkat kebugaran
jasmani pribadi secara sederhana (contoh: menghitung denyut
nadi, menghitung
kemampuan melakukan push up, menghitung kelenturan tungkai
Lingkup Materi
Kesehatan
Kelas 1
Memahami bagian-bagian tubuh,
bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh orang lain, cara menjaga kebersihannya,
dan kebersihan pakaian
Kelas 2
Memahami cara menjaga
kebersihan lingkungan (tempat tidur, rumah, kelas, lingkungan sekolah, dan
lain-lain
Kelas 3
Memahami perlunya memilih
makanan bergizi dan jajanan sehat untuk menjaga kesehatan tubuh
Kelas 4
Memahami jenis cidera
dancara penanggulangannya secara sederhana saat melakukan aktivitas fisik dan
dalam kehidupan sehari-hari
Kelas 5
- Memahami konsep
pemeliharaan diri dan orang lain dari penyakit menular dan tidak menular
- Memahami bahaya
merokok, minuman keras, dan narkotika, zat-zat aditif (NAPZA) dan obat
berbahaya lainnya terhadap kesehatan tubuh
Kelas 6
Memahami perlunya
pemeliharaan kebersihan alat reproduksI
4. ILMU DASAR
KEPENJASAN
1. Penerapan Fisiologi
dalam Pembelajaran PJOK
Fisiologi olahraga
sangat berperan dalam proses pembelajaran pendidikan
jasmani. Anatomi
merupakan ilmu yang mempelajari tentang struktur yang
menyusun tubuh manusia,
mulai dari struktur yang terkecil sampai yang terbesar.
2. Penerapan
Biomekanika dalam Pembelajaran PJOK
Biomekanika merupakan
salah satu disiplin ilmu yang mempelajari bentuk dan
macam-macam gerakan
atas dasar prinsip-prinsip mekanika dan menganalisis
suatu gerakan.
Perkembangan Gerak
- pertumbuhan (growth),
- perkembangan
(development),
- kematangan
(maturation),
- penuaan (aging)
* Tahap Perkembangan
Motorik *
1. Fase Gerakan
Refleksif
Tahap mengurai Informasi : Masih Janim - 4
bulan
Tahap penerima informasi : 4 bulan - 1 tahun
2. Fase Gerakan Kasar
Tahap Hambatan Reflek : Lahir - 1 Tahun
Tahap Pra Awas : 1-2 Tahun
3. Fase Gerakan Dasar
Tahap Awal : 2-3 Tahun
Tahap Dasar : 4-5 Tahun
Tahap Dewasa / Matang : 6-7 Tahun
4. Fase Gerakan Khusus
Tahap Peralihan : 7-10 Tahun
Tahap Penerapan : 11-13 Tahun
Tahap Pemanfaatan Kehidupan : 14 tahun
Keatas
Hubungan Antara Tahap
Perkembangan Gerak dengan Tingkat Pendidikan
Gerakan Dasar
2-3 tahun tahap
pengenalan ( Taman Bermain )
3-5 tahun Tahap dasar (
TK )
6-7 Tahun Tahap Matang
( Kelas 1 dan 2 SD )
Gerakan Spesialisai
7-10 Tahun Tahap
Transisi ( Kelas 3 dan 4 SD)
11-13 Tahun Tahap
Aplikasi ( Kelas 6 s/d 2 SMP )
14 Tahun Lebih Tahap
Pennfaatan ( Kelas 1 SMA )
5. KONSEP-KONSEP
PENTING PJOK DAN KETERKAITANNYA
1. Hubungan antara Pendidikan Jasmani dan
Pendidikan Olahraga
Tujuan utama PJOK
adalah meningkatkan life-long physical activity dan
mendorong perkembangan
fisik, psikologis dan sosial peserta didik
2. Hubungan antara
Pendidikan Olahraga dan Pendidikan Kesehatan
Rekreasi adalah
aktivitas untuk mengisi waktu senggang
3. Hubungan antara
Pendidikan Jasmani dan Pendidikan Kesehatan
Secara umum rumusan
fungsi dan tujuan pendidikan nasional tertulis dalam Undang-Undang RI No. 20
Tahun 2003 Bab 2 Pasal 3. Fungsi: pendidikan nasional berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
6. ANALISIS KI-KD
BERDASARKAN KONSEP INTERDISIPLIN DAN MULTIDISIPLIN
analisis tulang dan
sendi (anatomi)
sistem otot saraf
(fisiologi)
asas-asas hukum
mekanika yang dihubungkan dengan gerakan manusia (mekanika)
a. Fleksi, Ekstensi.
Fleksi adalah
memperkecil sudut yang dibentuk oleh sendi pada sumbu transversal atau bidang
sagital. Extensi adalah memperbesar sudut yang dibentuk
(lawan dari gerakan
Flexi).
b. Abduksi, Adduksi.
Abduksi gerakan segmen
tubuh dalam bidang lateral yang menjauhi garis tengah tubuh. Adduksi adalah
gerakan segmen tubuh ke arah garis tengah tubuh.
c. Rotasi, Elevasi,
Depresi.
Rotasi adalah gerakan
segmen tubuh yang yang melingkari sumbu longitudinalnya sendiri. Elevasi adalah
apabila bahu terangkat ke atas. Depresi adalah apabila bahu terdesak ke bawah.
d. Pronasi, Supinasi.
Pronasi dan Supinasi
adalah gerakan pada sendi radius-ulna dimana pronasi adalah gerakan dengan
akhir telapak tangan menghadap ke bawah. Sedangkan supinasi adalah gerakan
dengan akhir telapak tangan menghadap ke atas.
e. Eversi, Inversi.
Eversi adalah
mengangkat batas luar/ lateral kaki. Inversi adalah mengangkat kaki ke sebelah
medial.
f. Circumduksi.
Circumduksi adalah
kombinasi dari flexi, abduksi, adduksi, dan rotasi
*Faktor yang
mempengaruhi motivasi peserta didik dalam proses pembelajaran
Pendidikan Jasmani*:
a. Kesehatan
fisik-psikis
b. Lingkungan yang
sehat dan menyenangkan
c. Fasilitas lapangan
dan alat yang baik untuk latihan
d. Aktivitas fisik yang
sesuai dengan bakat dan naluri.
e. Program Pendidikan
Jasmani yang menuntut aktivitas.
f. Menggunakan
audio-visual.
Biomekanika merupakan
salah satu disiplin ilmu yang mempelajari bentuk dan macam-macam gerakan atas
dasar prinsip-prinsip mekanika dan menganalisis suatu gerakan. Ruang lingkup
Biomekanika meliputi: developmental biomechanics, biomechanics of exercise,
rehabilitation mechanics, equipment design dan sport biomechanics (biomekanika
olahraga).
(1). Developmental
biomechanics,
yaitu biomekanika yang
secara khusus mempelajari perubahan pola-pola gerak selama hidup dan
orang-orang cacat.
Misalnya: analisis yang
dilakukan terhadap orang-orang yang menderita celebral palsy;
(2). Biomechanics of
exercise,
yaitu biomekanika yang
mempelajari usaha[1]usaha
untuk meningkatkan keuntungan yang diperoleh dari latihan dan mengurangi kemungkinan
terjadinya cedera;
(3). Rehabilitation
mechanics,
yaitu biomekanika yang
mempelajari pola gerak orang-orang yang mengalami cedera;
(4). Equipment design,
yaitu biomekanika yang mempelajari desain
peralatan yang digunakan dalam olahraga. Misalnya: desain raket tenis,
bulutangkis, sepatu atletik, bola, pakaian, sepeda balap, peralatan golf, dan
lain-lain;
(5). Sports
Biomechanics (Biomekanika Olahraga),
yaitu ilmu biomekanika
yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi gerak atlet ketika menampilkan
cabang olahraga.
Misalnya dengan cara,
Analisis Teknik, Identifikasi Cidera Olahraga, dan Evaluasi Program Latihan.
7. ILMU PENUNJANG
KEPENJASAN
*sosiologi dan
antropologi diantaranya berperan atau berfungsi
sebagai* :
(1) mekanisme
peradilan,
(2) wahana inisiasi dan
ritus pubertas,
(3) wahana untuk
memilih jodoh,
(4) wahana untuk
mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan
(5) wahana ritual
kepercayaan,
(6) cara menunjukan
prestise,
(7)wahana pendidikan,
dan sebaginya hingga terus berkembang dalam bentuk yang
bervariasi hingga kin
Indikator-indikator
prosedur mengajar terdiri dari:
a) metode, media, dan
latihan yang sesuai dengan tujuan pengajaran,
b) komunikasi dengan
peserta didik,
c) mendemonstrasikan
metode mengajar,
d) mendorong dan
menggalakan keterlibatan peserta didik dalam pengajaran,
e) mendemonstrasikan
penguasaan mata pelajaran dan relevansinya,
f) pengorganisasian
ruang, waktu, bahan, dan perlengkapan pengajaran, serta mengadakan evaluasi
belajar mengajar
8. TEORI BELAJAR GAGNE
Sembilan tahap
pembelajarannya Gagne yaitu:
a. Memberikan perhatian
(Gain Attention)
b. Memberitahu peserta
didik tentang tujuan pembelajaran (Inform Learners of
Objectives
c. Dibangun atas
pengetahuan yang telah lalu (Recall of Prior Learning)
d. Menyajikan
pembelajaran sebagai rangsangan (Present Material)
e. Memberi panduan
belajar (Provide Guided Learning)
f. Menampilkan kinerja
(Elicit Performance/Practice)
g. Memberikan umpan
balik (Provide Feedback
h. Menilai kinerja
(Assess Performance)
i. Meningkatkan
retensi/ingatan dan transfer pengetahuan (Enhance Retention
and Transfer)
Level Pengetahuan dari
Taxonomy Bloom
Knowledge
• Mengamati dan
mengingat kembali informasi
• Menjelaskan fakta dan
terminologi
• Menyebut tanggal,
tempat, dan kejadian
• Menyebut peraturan
dan kategori
Kata kunci: menulis
secara berturutan, menjelaskan,
mengidentifikasi,
menunjukkan, memberi label, menamai
Comprehension
• Memahami informasi
• Mendapatkan makna
dari sebuah informasi
• Menginterpretasikan
fakta
• Membandingkan dan
menunjukkan perbedaan makna suatu informasi
• Menerjemahkan
informasi dengan caranya sendiri
• Memprediksikan hasil dan/atau
konskuensi dari suatu sebab
Kata kunci: menyimpulkan,
menginterpretasikan, membandingkan,memprediksikan,mengestimasi, mendiskusikan,
menunjukkan perbedaan
Application
• Menggunakan informasi untuk berbagai situasi yang berbeda
• Menerapkan metode, konsep, dan prinsip pada situasi yang baru
• Menyelesaikan permasalahan dengan informasi yang telah dipelajari
Kata kunci: menerapkan,
mendemonstrasikan, melengkapi, memberi ilustrasi, melakukan penyesuaian,
menguji, memecahkan
Analysis
• Mengeruai dari
keseluruhan ke bagian bagian
• Mencermati pola
• Mencermati pembentukan
bagian bagian menjadi keseluruhan
• Menemukan makna dan
hubungannya
Kata kunci:
menganalisis, menjelaskan secara rinci,
membandingkan, menaksir
nilai, menghubungkan gagasan
Syntesis
• Membentuk gagasan
baru berdasarkan informasi yang
telah dipelajari
• Mengeneralisir dari
berbagai fakta yang disajikan
• Menghubungkan
informasi dengan cara yang berbed
Kata kunci:
mengintegrasikan, merencanakan, membuat,
merancang,
memformulasikan, menginventarisir, memikirkan
hal baru
Evaluation
• Membandingkan dan
menemukan perbedaan antara
gagasan dan informasi
• Mengukur sebuah nilai
• Mengenali bahan
pembicaraan
Kata kunci: mengukur,
mengevaluasi, menguji, memutuskan,
memeringkat,
menjelaskan perbedaan, membuat kesimpulan
akhir
9. TUJUAN PEMBELAJARAN
tujuan pembelajaran adalah
arah atau sasaran yang hendak dituju oleh proses pembelajaran
Tujuan utama berkaitan
dengan aspek psikomotor atau fisik, yaitu keterampilan gerak dan unsur-unsur
fisik (kecepatan, kekuatan, daya tahan, kelincahan dan unsur fisik lainya
Dua tujuan pembelajaran
yang dapat dirumuskan, yaitu :
(1) tujuan utama (main
effect); dan
(2) tujuan penyerta
(nurturant effect).
tujuan pembelajaran
harus mengandung
unsur-unsur yang disebut sebagai ABCD.
❖ A: Audience artinya SIAPA yang menjadi sasaran dari
pembelajaran kita.
Audience bisa siapa
saja peserta pembelajaran, misalnya: peserta pelatihan, santri, mahapeserta
didik. Dalam hal ini, audience kita adalah peserta didik.
❖ B: Behaviour adalah PERILAKU apa yang kita harapkan
dapat ditunjukkan oleh peserta didik setelah mengikuti pembelajaran. Perilaku
ini dirumuskan dengan kata kerja yang kita tuliskan setelah frase pendahuluan
(peserta didik dapat…). Perilaku menggambarkan ranah dari pembelajaran. Oleh
sebab itu posisinya penting dalam merumuskan tujuan pembelajaran Contoh
perilaku ini adalah: menendang bola (psikomotor), memahami peraturan
pertandingan basket (kognitif), menunjukkan dukungan (afektif).
❖ C: Condition merupakan KONDISI dimana perilaku
(behavior) tersebut ditunjukkan oleh peserta didik. Misalnya, secara
berpasangan dengan temannya, dalam permainan 3 on 3, menghindari rintangan
kayu.
❖ D: Degree adalah KRITERIA atau tingkat penampilan
seperti apa yang kita harapkan dari peserta didik. Contohnya: 90% akurat,
sebanyak 3 kali, 8 kali berhasil dari 10 kesempatan melakukan
1. Psikomotor.
Peserta didik dapat menggiring bola basket
dengan cara zigzag
2. Kognitif.
Peserta didik dapat menganalisis setidaknya 3
tanda-tanda (cues) yang benar
dalam servis bulutangkis.
3. Afektif.
Ketika berpasangan dengan peserta didik yang
keterampilannya lebih rendah, peserta didik dapat menunjukkan empati ketika
mengumpan dengan arah dan kecepatan yang sesuai untuk bisa diterima pasangannya
tanpa mengalami kesulitan
10. MODEL PEMBELAJARAN
AKTIF
guru dan peserta didik
dapat saling tawar menawar dalam memperoleh kesempatan dalam perihal perencanaan,
pelaksanaan, dan dalam penilaian pelaksanaannya. Atau dalam istilah yang di
pakainya, Mosston menyebutnya setting pre-impact, impact, dan post-impact.
Berikut gaya mengajar
Muska Mosston:
a. Gaya A Komando
(Command Style)
Semua keputusan
dikontrol guru peserta didik hanya melakukan apa yang diperintahkan guru. Satu
aba-aba, satu respons peserta didik.
b. Gaya B Latihan
(Practice Style)
Guru memberikan
beberapa tugas, peserta didik menentukan di mana, kapan, bagaimana, dan tugas
mana yang akan dilakukan pertama kali. Guru memberi umpan balik
c. Gaya C Berbalasan
(Reciprocal Style)
Satu peserta didik
menjadi pelaku, satu peserta didik lain menjadi pengamat dan memberikan umpan balik.
Setelah itu, bergantian.
d. Gaya D Menilai diri
sendiri (Self Check Style)
peserta didik diberi
petunjuk untuk bisa menilai penampilan dirinya sendiri.
Pada saat latihan,
peserta didik berusaha menentukan kekurangan dirinya dan mencoba
memperbaikinya.
e. Gaya E Partisipatif
atau Inklusif (Inclusion Style)
Guru menentukan tugas
pembelajaran yang memiliki target atau kriteria yang berbeda tingkat
kesulitannya, dan peserta didik diberi keleluasaan untuk menentukan tingkat tugas
mana yang sesuai dengan kemampuannya.
Dengan begitu, setiap
peserta didik akan merasa berhasil, dan tidak ada yang merasa tidak mampu.
f. Gaya F Penemuan
Terbimbing (Guided Discovery)
Guru membimbing peserta
didik ke arah jawaban yang benar melalui serangkaian tugas atau permasalahan
yang dirancang guru. Guru setiap kali meluruskan atau memberikan petunjuk untuk
mengarahkan peserta didikpada penemuan itu.
g. Gaya G Pemecahan
Masalah (Problem Solving)
Guru menyediakan satu
tugas atau permasalahan yang akan mengarahkan peserta didik pada jawaban yang
bisa diterima untuk memecahkan masalah itu. Oleh karena itu, jawaban atau
pemecahan yang diajukan peserta didikbisa bersifat jamak.
h. Gaya H, I, J Program
yang dirancang peserta didik /inisiatif peserta didik/pengajarandiri sendiri
(Learner designed program/learner initiated/self[1]teaching).
Peserta didik mulai
mengambil tanggung jawab untuk apa pun yang akan dipelajari serta bagaimana hal
itu akan dipelajari
11. KETERAMPILAN
BERPIKIR KRITIS
Elemen dasar tahapan
keterampilan berpikir kritis, FRISCO
F Focus
Mengidentifikasi masalah dengan baik
R Reason
Alasan-alasan yang
diberikan bersifat logis atau tidak untuk disimpulkan seperti yang telah
ditentukan dalam permasalahan
I Inference
Jika alasan yang
dikembangkan adalah tepat, maka alasan tersebut harus cukup sampai pada
kesimpulan yang sebenarnya
S Situation
Membandingkan dengan situasi yang sebenarnya
C Clarity
Harus ada kejelasan
istilah maupun penjelasan yang digunakan pada argument sehingga tidak terjadi
kesalahan dalam mengambil kesimpulan
O Overview Pengecekan
terhadap sesuatu yang telah ditemukan, diputuskan, diperhatikan, dipelajari,
dan disimpulkan
Problem Solving =
proses pembelajaran siswa untuk pemecahan masalah
12. MATERI KONSEP DAN
PRINSIP ASSESSMENT, TEKNIK PENILAIAN BERBASIS KELAS, DAN UMPAN BALIK
KKM dirumuskan dengan
memperhatikan tiga aspek:
(1) karakteristik
peserta didik (intake),
(2) karakteristik mata
pelajaran (kompleksitas materi/kompetensi), dan
(3) kondisi satuan
pendidikan (daya dukung) pada proses pencapaian kompetensi.
Penilaian seharusnya
dilaksanakan melalui tiga pendekatan, yaitu:
assessment of learning
(penilaian akhir pembelajaran),
assessment for learning
(penilaian untuk pembelajaran), dan
assessment as learning
(penilaian sebagai pembelajaran )
Penilaian adalah proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar
peserta didik
Assessment of learning
merupakan penilaian yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran
selesai.misalnya Ujian Nasional, ujian sekolah/madrasah, dan berbagai bentuk
penilaian sumatif
Assessment for learning
dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan biasanya digunakan sebagai
dasar untuk melakukan perbaikan proses belajar mengajar. misalnya tugas,
presentasi, proyek, termasuk kuis
Assessment as learning
memiliki fungsi yang mirip dengan assessment for learning, yaitu berfungsi
sebagai formatif dan dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung.
Perbedaannya, assessment as learning melibatkan peserta didik secara aktif
dalam kegiatan penilaian tersebut.
Peserta didik diberi
pengalaman untuk belajar menjadi penilai bagi dirinya sendiri.
Penilaian diri (self
assessment) dan penilaian antar teman merupakan contoh assessment as learning.
Penelitian tindakan
(action research) dikembangkan dengan tujuan untuk mencari penyelesaian
terhadap problema sosial (termasuk pendidikan)
Posting Komentar